Mengapa memilih UMS ?

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Hai teman-teman, saya Listyowati masih ingatkan. Sekarang sayang sedang menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi  Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Nah kali ini saya akan membahas mengapa saya memilih UMS yang merupakan PTS bukan PTN. Begini ceritanya,dulu saya juga sempat keterima nih di Poltekes karna saya tidak begitu minat dengan kesehatan Poltekes saya copot dan saya juga mendaftarkan diri di salah satu PTN yang dekat dengan rumah saya dan saya juga pernah mengikuti PMDK juga namun kali ini saya ya kurang beruntung  dan mungkin Allah tidak mengijinkan saya untuk kuliah di PTN. Kemudian saya melanjutkan mendaftar di UMS, saya mengenal UMS dari kakak saya karna Kakak saya kuliahnya di UMS juga hehehe… dan mengalami nasip yang serupa dengan saya. Dari cerita kakak saya, saya mulai tertarik dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta karena ternyata Universitas Muhammadiyah Surakarta  merupakan PTS terbaik di Indonesia. Jadi walaupun saya meneruskan kuliah di PTS saya tidak merasa malu atau minder karna UMS adalah PTS Pilihan, terpilih, terbaik dan saya bangga di UMS. Dan mengapa saya memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD karena yang pertama PGSD di Universitas Muhammadiyah Surakarta sudah mendapatkan akreditasi A, menurut saya akreditasi A merupakan akreditasi yang sangat bagus dan sudah terpercaya. Yang kedua mengapa saya memilih PGSD karena saya ingin menjadi guru karena menurut saya menjadi guru itu menyenangkan dan mendapat pahala juga. Yang ketiga karena Ibu saya sangat menginginkan saya menjadi guru SD jadi saya tambah yakin dengan Progdi yang saya pilih. Dan juga di UMS dalam bidang pendidikan bertekad mewujudkan kampus sebagai “Wacana Keilmuan dan KeIslaman”, yakni mampu menumbuhkan budaya islami yang menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dilandasi nilai-nilai keislaman. Itulah alasan saya mengapa saya lebih memilih meneruskan pendidikan saya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Semoga bermanfaat untuk teman-teman semua, sekian dan terimakasih.

Wassalamualikum Wr. Wb.

BUDAYA MENCONTEK

 

Budaya mencontek di negara ini bukanlah hal yang asing lagi bagi para pelajar kita. Hampir semua pelajar pasti sudah pernah melakukan yang namanya mencontek. Berawal dari pelajar atau siswa yang tengok kanan kiri melihat jawaban teman ketika berlangsungnya ujian hal tersebut sudah termasuk dalam mencontek. Budaya mencontek ini tumbuh pada diri siswa dikarenakan siswa tidak memiliki rasa percayadiri terhadap dirinya sendiri sehingga beranggapan jawaban teman adalah jawaban yang benar.

Mencontek menurut wikipedia diartikan sebagai tindakan bohong, curang, penipuan guna memperoleh keuntungan tertentu dengan mengorbankan kepentingan orang lain.

Pada dasarnya mencontek dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu mencontek dengan usaha sendiri yaitu dengan membuka buku catatan atau membuat catatan kecil di kertas atau di tangan atau di tempat lain yang sulit diketahui oleh guru atau pengawas ketika diadakan ulangan harian atau ujian. Bagian yang kedua yaitu dengan meminta bantuan temannya, misalnya bertanya atau meminta jawaban teman sebangkunya dengan melakukan berbagai kode-kode ataupun simbul yang mengartikan jawaban yang di perlukan.

Akibat atau dampak pada mencontek yang terus berkelanjutan adalah membentuk pribadi yang tidak jujur, dari ketidak jujuran ini nantinya akan memunculkan kadidat koruptor karena jiwanya sudah tertanam kebiasaan berbuat tidak jujur. Suka menyepelekan tugas yang diberikan oleh guru ataupun dosen, seperti ketika diberi tugas dia hanya akan mengcopy-paste dari internet tanpa mengetahui apa isinya terlebih dahulu. Kemudian menciptakan pribadi yang pemalas yang tidak mau berusaha sendiri serta kurang bertanggung jawab, yang nantinya akan memunculkan sikap tidak mau mempergunakan pemikirannya sendiri sehingga menciptakan generasi bodoh dan tidak jujur, yang  lebih parah adalah pendidikan di negara  ini akan tidak maju.

Cara mengatasi perilaku atau kebiasaan mencontek adalah dengan memberikan penguatan mental terhadap siswa bahwa mencontek adalah suatu tindakan curang dan merugikan orang lain, bahwa mencontek akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi siswa. Dan guru juga bisa dengan menciptakan belajar yang menyenangkan, melatih dan mengembangkan kreatifitas siswa yang akan membuat siswa menjadi semakin kreatif dan semakin percaya diri. Menerapkan peraturan dan kedisiplinan terhadap siswa yang tidak membolehkan mencontek, apabila sampai terjadi akan diberikan hukuman dan teguran yang pantas diberikan sesuai dengan kesalahan yang diperbuat sesuai dengan kesepakatan bersama. Mungkin dengan melakukan  hal-hal diatas akan mengurangi kebiasaan mencontek para peserta didik di negri ini.

Mencontek bukanlah hal yang menguntungkan justru mencontek adalah tindakan yang akan merugikan diri sendiri dan orang disekeliling kita. Ciptakan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif untuk memajukan negri kita.

Lima Binatang yang Bersahabat

 

Ditengah hutan yang sangat indah, ada banyak hewan yang menghuni di hutan tersebut, di hutan itu ada dua anak kambing dan dua anak kerbau dan satu anak ayam yang bersahabat sangat baik. Mereka selalu bersama-sama, jika ada salah satu yang memiliki masalah mereka akan saling membantu untuk menyelesaikannya. Kelima hewan tersebut bernama : Isty si kambing, Tara si kambing, Ira si kerbau, Lia si kerbau dan Azak si ayam.

Pada suatu hari di padang rumput yang luas nan hijau terdapat sebuah pohon yang rindang di tepi sungai, tempat itu adalah tempat favorit kelima binatang tersebut. Di bawah pohon ada Isty dan Ira yang sedang memakan rumput segar, mereka juga sedang menunggu teman yang lainnya berkumpul. Isty berjalan kesana kemari sambil mengunyah rumput dan berkata, “embekk… Ira, mengapa Tara, Lia, dan Azak belum datang juga ?”. Ira berkata “ sabar Isty mungkin mereka sedang berjalan menuju kesini, sabar ya…”. Beberapa saat kemudan Tara tiba dan berkata, “ embekk.. maaf ya aku telat, kalian sudah lama menunggu ?”. “ya !!! lama tauk”, kata Isty yang terlihat sangat kesal sambil mengunyah rumput. “Sudah jangan marah Isty”, “iya jangan marah”,  kata Ira dan Tara. Isty tidak menjawab karna dia adalah kambing yang suka marah dan tidak sabar. “Isty kamu marah beneran nih ?,”  kata Tara. Isty kemudian berjalan pulang meninggalkan Tara dan Ira, dia kesal karena Tara terlamat dan Azak, Lia juga tak kunjung datang untuk bermain bersama.

Pagipun telah tiba Ira, Tara, Azak dan, Lia sudah berkumpul di bawah pohon biasanya. Mereka menunggu Isty yang tidak datang-datang. Azak si ayam pun bertanya kepada Tara, “Dimana Isty, tidak seperti biasanya dia terlambat lama sekali?”. “Mungkin Isty masih marah sama kita karna aku terlambat datang, kamu dan Lia tidak datang,” kata Tara. Ira dan Lia masih bermain di tepi sungai. Kemudian Azak memanggil, “pokk…pokk..pokk, Iraaa, Liaaa kemarilah”. Mereka pun menghampiri Azak, “ iya ada apa Azak ?”, kata mereka. “ sepertinya Isty masih marah sama kita mari kita kerumah Isty dan minta maaf padanya teman-teman”, kata Azak. “dasar tukang marah” kata Lia. “Jangan seperti itu Lia, Dia kan sahabat kita ?”,  kata Ira.  “Aku tidak mau ikut, rumah Isty kan jauh” kata Lia. Kemudian mereka tetap ke rumah Isty, hanya Azak, Tara, dan, Ira yang datang kerumah Isty. Ketika di tengah perjalanan menuju kerumah Isty ada seekor ular yang telah mengintai ingin memangsa Azak si ayam. Hal itu di ketahui oleh Ira saat ingin menerkam si Azak , Ira langsung membalikkan badannya dan langsung ditanduklah badan ular tersebut sampai terlempar jauh. Tara dan Azak terkaget-kaget dan Ira berkata, “tenanglah ular itu tak kan memangsamu Azak”, kemudian Azak berterimakasih pada Ira karena Ira sudah menolong si Azak dan melanjutkan perjalanan. Sesampai di rumah Isty mereka memanggil Isty, kemudian Isty keluar dengan wajah yang masih marah. “Isty kami minta maaf ya, jangan marah lagi, kami tidak mau Isty marah terus”. Lalu Isty tersenyum dan menangis. “Maafkan aku juga teman-teman, maaf karna aku sering marah-marah dengan kalian”. Lalu mereka menceritakan perjalanan merekan saat menuju kerumah Isty. Karna hari sudah gelap merekapun menginap di rumah Isty.

Hari pun sudah pagi, mereka menuju ke tempat biasa mereka berkumpul, mereka melihat Lia sendirian di sana. Kemudian Lia berlari mendekati Ira, Tara, Isty dan Azak dan ia berkata “maafkan aku, aku menyesal, maafkan sikapku ini, maaf aku tidak ikut kerumah Isty bersama kalian, maafkan aku Isty”. Isty menjawab, “Lia aku juga minta maaf aku akan merubah sikap pemarahku ini”. “Sudah-sudah  mari kita bermain bersama lagi… oke…”,  kata Tara. “Oke” kata kelima hewan tersebut bersama-sama.  Kemudian mereka tertawa dan kembali bermain bersama-sama.

Rasa Ini

Awalnya terasa biasa saja

Semakin hari semakin berbeda

Apakah arti rasa ini?

Apakah ini cinta?

Ku coba pahami rasa ini

Saat ku melihat senyummu

Dan kini ku sadari

Aku jatuh hati padamu

Padamu cintaku